A-True Spring Green Tea Watery Calming Cream Review : Lembab Banget Sih, Tapi..

December 04, 2019

Aku masih dalam pencarian moisturizer idaman yang cocok buat kulitku yang oily ini. Sebelumnya aku sempat ngereview mengenai moisturizer yang kugunakan sekarang (yang seharusnya adalah spot treatment yang gentle) dan emang bagus banget buat menenangkan kulitku yang sensitif. Selain itu, kulitku menjadi lebih kuat dan "kebal" terhadap break out sejak aku mengenal spot treatment merangkap moisturizer ini. Kalau kepo boleh baca di sini.

Kenapa aku masih mencari lagi? Yah, karena aku mencari alternatif yang lain yang lebih murah. Karena bentuknya yang sebenernya adalah spot treatment jadi produknya cuma berisi 30ml, jadi cepat habis dan boros, karena harganya lumayan :") Tapi emang worth it sih di aku.

Nah kemudian aku bertemu dengan si A-True Spring Green Tea Watery Calming Cream ini saat scrolling di instagram dan kemudian tertarik untuk mencobanya. Katanya sih, ini adalah dupes dari moisturizer kecintaan masyarakat dunia; Cremorlab Fresh Water Gel. Dengan harga yang cuma separuhnya (kira-kira 300-350 ribuan kalau ga salah, cremorlab 600-700 ribuan) dengan isi 80ml, worth it banget sih menurutku. Apalagi aku penganut paham oles tipis-tipis asal merata, jadi bakal lama sih buat ngabisin satu jar. Akhirnya, terbeli deh.

A-True Spring Green Tea Watery Calming Cream
1. Packaging

Bentuknya jar, dan seharusnya ada boxnya. tapi ngga terfoto karena sudah dihibahkan ke manusia yang lain. Kenapa dihibahkan? Lanjutin baca makanya, jangan mau kesimpulan doang, dasar anak milenial! Hahaha. Kembali ke topik. Kalau mau liat gimana boxnya yang emesh itu, bisa dilihat di sini. Aku google-in buat kamu. Baik kan? Karena mungkin temanya yang tentang spring atau musim semi, boxnya ada motif bunga-bunga. Selain itu, kalau kamu  perhatikan baik-baik, di tutup jar nya juga ada printed pattern bunga berwarna putih. Pokoknya yang bikin packaging-nya si A-True, niat banget bikinnya. Karena bagus dan kelihatan mewah.

2. Texture & Scent

Tekstur dari krimnya emang berasa kalau watery, banyak airnya dan aku suka. tetapi setelah diaplikasikan agak berasa oklusif, jadi bukan yang bisa cepat meresap di wajah, perlu beberapa waktu untuk akhirnya terseap dengan sempurna dan menciptakan kesan dewy finish

Eh, tumplek.

Teksturnya gemes gak sih?
 Kalau untuk baunya, aku suka banget sama baunya! Bau dari produk ini tuh kesannya lembut dan membuat rileks. Baunya menurutku seperti campuran antara bau teh yang baru diseduh dan agak floral. Tipe-tipe bau yang belum pernah aku temukan dimanapun. Karena itu aku sangat berharap produk ini cocok di aku, karena baunya bener-bener membuatku menikmati saat-saat merawat diri.

3. How to Use


Acquire the correct amount and thoroughly apply on both your face. Then gently massage the product until it becomes completely absorbed into the skin.

Oke. Aku bingung sekaligus nahan ngekek ngebaca ini. "Apply on both your face"? Kalau yang bisa bahasa Inggris pasti ngerti.Kalau diterjemahin jadi begini "Aplikasikan ada kedua wajahmu". Ya kali. Mungkin untuk yang bermuka dua juga bakal suka sama krim ini.

By the way, kupakai ini setiap pagi dan malam.


4. Ingredients

Ini daftar komposisinya :

Camellia Sinensis Leaf Water(55,693.368mg), Glycerin, Butylene Glycol, Betaine, Dimethicone, Niacinamide, Cetearyl Olivate, 1,2-Hexanediol, Water, Glyceryl Stearate, Sorbitan Olivate, Cetearyl Alcohol, Neopentyl Glycol Diheptanoate, Glyceryl Caprylate, PEG-100 Stearate, Scutellaria Baicalensis Root Extract, Chamomilla Recutita (Matricaria) Flower Extract, Centella Asiatica Extract, Glutathione, Portulaca Oleracea Extract, Vitex Agnus Castus Extract, Butyrospermum Parkii (Shea) Butter, Tocopheryl Acetate , Lavandula Angustifolia (Lavender) Extract, Centaurea Cyanus Flower Extract, Borago Officinalis Extract, Camellia Sinensis Leaf Extract, Vaccinium Angustifolium (Blueberry) Fruit Extract, Citrus Limon (Lemon) Fruit Extract, Rosa Hybrid Flower Extract, Helianthus Annuus (Sunflower) Flower Extract, Malva Sylvestris (Mallow) Flower Extract, Psidium Guajava Leaf Extract, Propylene Glycol Dibenzoate, PEG-10 Dimethicone, Ethylhexylglycerin, Fragrance

Masih ada fragrance, pastinya. Itu menjelaskan baunya yang lembut lembut menggemaskan. Air yang digantikan dengan air teh adalah sesuatu yang bagus menurutku, karena menambah asupan bahan lain yang bermanfaat buat kulit.Tapi ngga berarti kalau skincare yang ada airnya tanpa ekstrak apapun ngga bagus ya. Air itu penting untuk hidrasi kulit, supaya kulit tetap lembab dan terlihat plump.

Selain itu si Watery Calming Cream ini juga mengandung banyak ekstrak-ekstrak bahan alam, dan yang aku notice adalah ekstrak Chamomile dan Centella asiatica yang sudah terkenal dengan efek calmingnya. Selain itu ada keluarga lemon, bluberi, mawar, banyak deh pokoknya. By the way, untuk yang empunya kulit kering, ada shea butter juga yang bisa memberi kelembaban dan merupakan sealant yang baik untuk menyegel kelembaban di kulit. Selain itu, bagi yang khawatir dengan paraben, prioduk ini ngga ada parabennya jadi patut dicoba.

Perlu diperhatikan bagi yang sensitif terhadap keluarga citrus, lavender, atau bukan manusia yang fine saja dengan adanya bahan silikon, sebaiknya menjauhi produk ini, karena dia mengandung ketiganya.

5. Love/Hate

Pertama dapet ini, aku ngerasa seneng bisa nyobain moisturizer dengan range harga segini dan kualitasnya banyak yang bilang bagus juga. Jadi, akhirnya kuputuskan untuk memakainya setiap hari, pada pagi dan malam hari, di akhir skincare routine, non-stop selama 2-3 minggu sebelum akhirnya aku memutuskan untuk menyimpannya di lemari.

Kesan pertamaku sih, ini lembab banget! Bener-bener moisturizer yang ngga membiarkan kelembaban kulit setelah skincare sebelumnya menguap. Baunya yang floral dengan ada campuran bau teh yang segar membuatku rileks dan dengan senang hati mengaplikasikan moisturizer yang baru kudapat ini. Walaupun rasanya agak "panas", karena aku merasa seperti pori-poriku ngga "bernafas", karena lembabnya dan kemampuan oklusifnya, meskipun teskturnya yang memang watery dan sangat mudah untuk diaplikasikan (spreadable). Tetapi aku memutuskan untuk menutup mata dan terus memakainya, karena kukira, toh ini mungkin rasa moisturizernya emang begini, dan dewy finish nya, aku suka!

Lalu setelah aku pakai selama semingguan, aku merasa mulai ada jerawat yang membandel, dan bukan tipe jerawat yang biasanya kuhadapi (pustule dengan puncak putih), tetapi lebih ke jerawat batu yang bengkak dan sakit ketika disentuh. tetapi ketika itu, aku sedang dekat-dekat masa mens, jadi kubiarkan saja karena memang kalau mens setidaknya ada 1-2 jerawat yang muncul. Tetapi walaupun setelah mens pun, tetap saja ada 1-2 jerawat yang timbul, padahal seharusnya sudah menghilang. Akhirnya aku mulai mencurigai skincare-ku satu-persatu. Tetapi aku orangnya males berubah kalau ketemu skincare yang cocok dan emang kerjanya bagus di aku, jadi aku dengan mudah mengamati apa yang kupakai selama ini, dan cuma moisturizernya aja yang berubah.

Teksturnya yang watery
Gampang diratakan juga.

Kelihatan lembabnya, sayang efeknya ngga begitu bagus di kulitku :")
Tetapi aku ngga secepet itu percaya, jadi tetap kupakai, tapi lebih tipis-tipis dari sebelumnya, untuk mencegah pori-pori yang ngga bisa "bernafas" itu. Kok masih sama aja ya? Tetap ada 1-2 jerawat yang muncul, dan bekasnya bikin menderita karena lama hilangnya. Akhirnya aku mencoba mengaplikasikannya pada bagian-bagian mukaku yang kering/radang berjerawat saja (ngga rela kalau moisturizer mahal ini ga habis dan cuma terbengkalai di lemari), ternyata ngga ngaruh dan di area jerawat tadi, di sebelahnya muncul jerawat dong. Ini pun baru aku notice setelah 2-3 mingguan pake, karena aku bener-bener ngga mau ngerelain produk ini tergeletak di lemari sampe kadaluarsa :")

Akhirnya, sebagai percobaan terakhir, aku pakai ini di leher, itung-itung neck cream, karena area kulit leherku lebih kering dari area muka, jadi aku ngerasa, kayaknya bakalan lebih aman dan ngga breakout.

Tapi, apakah begitu?

Ngga ternyata. Hahaha.

Kok teteup ya? Baru kali ini aku punya jerawat di leher, dan susah banget hilangnya. Kira-kira 2 mingguan baru bekasnya memudar.

Akhirnya aku memutuskan untuk meletakkan jar cantik berbunga-bunga ini di lemari, sampai ada salah seorang temanku yang memiliki kulit kering yang meminangnya. Sebelum dipinang, aku mengira ngga ada yang mau, jadi akhirnya aku memakainya sebagai hand cream, karena ngga bikin jerawatan di tangan. Ya kali jerawatan di tangan. Jadi isinya kurang lebih sisa 30-40% ketika sudah berada di tangan temanku, hehehe. Setidaknya ada niat baik lah ya.

6. Status
Yes/No
Nope, Thanks.
Rating
1/5 (Breakout does suck, don't they?)
Repurchase
  Aku tidak melihat adanya masa depan di antara kita (Halah, baper). Sorry. Next!
Sponsored/Gifted 
Nope. Purchased it on my own. Meskipun sponsored/gifted, percayalah, aku objektif dan transparan dengan reviewku

You Might Also Like

1 comments

  1. Wihh teksturnya keliatan enak banget tuh kayaknya di kulitt

    ReplyDelete

Popular Posts

Like Me on Facebook

Instagram

Subscribe